Aksi Cepat, Dinkes Jeneponto Atensi Seorang Warga 10 Tahun Lumpuh Total di Desa Bontosunggu

    Aksi Cepat, Dinkes Jeneponto Atensi Seorang Warga 10 Tahun Lumpuh Total di Desa Bontosunggu
    Kepala Dinas Kesehatan (Kandinkes) Kabupaten Jeneponto, Syusanti A. Mansyur beserta jajarannya mendatangi Jumasari 10 tahun lumpuh total di Kampong Toa, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea.

    JENEPONTO - Setelah mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya salah seorang warga lumpuh total butuh perhatian serius dari pemerintah. Kepala Dinas Kesehatan (Kandinkes) Kabupaten Jeneponto, Syusanti A. Mansyur beserta jajarannya langsung mendatangi rumah kediaman Jumasari (39) di Kampong Toa, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Rabu (19/6/2024).

    Syusanti tampak di dampingi oleh Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Jeneponto, Suryaningrat dan Kepala Puskesmas Embo.

    Kepala Dinas Kesehatan (Kandinkes) Kabupaten Jeneponto, Syusanti A. Mansyur mengatakan bahwa warga tersebut memang patut mendapatkan bantuan dan perhatian.

    Olehnya itu, pihaknya turun langsung melihat kondisi yang bersangkutan. Namun, sebelumnya kata Syusanti bahwa Jumasari sudah pernah dilakukan pengobatan dan pemeriksaan oleh Nakes.

    "Kan kebetulan kita ada Pustu disana Pustu Kalumpang, " ucap Syusanti.

    Dikatakan Syusanti, berdasarkan penyampaian dari Kepala Pustu bahwa yang bersangkutan (Jumasari) pernah mengalami jatuh dari pohon 10 tahun yang lalu, akan tetapi menyembunyikan sakitnya. Pada kondisi tersebut anak ini tidak pernah dilakukan pemeriksaan sehingga setahun terakhir sudah tidak bisa bergerak karena sudah lumpuh total.

    "Jadi tadi itu kita lakukan pemeriksaan tensi dan alhamdulillah tensinya cukup bagus, " ungkapnya.

    Namun demikian, Syusanti tetap menyampaikan ke petugas kesehatan agar terus dilakukan pemeriksaan berkala.

    "Tadi juga itu kita memberikan sedikit bantuan semampunya kita untuk kebutuhan hari-hari Jumasari, " terangnya.

    Informasi dihimpun media ini, Jumasari (39) seorang perempuan virgin yang mengalami cacat kelumpuhan total sejak 2014 silam.

    Kondisi Jumasari hingga saat ini sangat memprihatinkan. Ia hanya terbaring menatap kosong di tempat tidurnya dalam keadaan kaki terlipat dan tidak bisa bergerak lagi.

    Dengan kondisi fisiknya yang tidak bisa berbuat apa-apa, Jumasari hanya dirawat oleh sang Ibu kandung bernama Raba (59) 

    Jumasari tinggal berdua ditamani sang Ibu kandung yang kondisinya juga sudah sakit-sakitan karena faktor usia.

    Anak pertama dari empat bersaudara ini merupakan anak yatim. Ayah dari Jumasari bernama Dg Manja meninggal dunia setahun lalu dan ketiga saudara kandung lainnya sudah pisah dapur.

    Salah seorang tetangga dekat Jumasari, Pirda (26) mengisahkan kisah pilu yang dialami keluarga tersebut mengaku iba dan haru atas perjuangan sang Ibu kandung merawat dan mempertahankan hidup buah hatinya.

    "Jadi ceritanya begini kak, kemarin itu saya kerja rumput laut dan mamanya Jumasari datang kemari, dia (Dg Raba) cerita, na bilang saya itu nak kalau tidak pigima bantu orang menyulam rumput laut tidak makan ma apalagi anak saya sakit lumpuh di rumah, " curhat Pirda meniru.

    Mendengar cuitan sang Ibu kandung Jumasari, Pirda sontak shock seolah mendapat tamparan halus dengan keadaan ekonominya yang sangat-sangat serba kekurangan. Untuk keseharian pun hanya berharap belas kasihan dari orang lain.

    "Deeh kak, kasihan sekalika lihat ki keadaannya kodong, makanya saya minta untuk dimediakan kak, semoga melalui pemberitaan ini kak banyak orang-orang diluar sana yang tergugah hatihya, " harap Pirda.

    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Tindaklanjuti Instruksi Pj Bupati, Kadinkes...

    Artikel Berikutnya

    Jelang Pilkada Serentak, PPK Tamalatea Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hasil Survey LMI November 2024, PASMI Paris - Islam Unggul di Pilkada Jeneponto
    Kampanye Akbar, Orasi Politik Paslon Paris - Islam Bikin Merinding Ribuan Pendukung PASMI Neteskan Air Mata
    Kampanye Akbar Nomor 2 PASMI DI HATI Lumpuhkan Akses Jalan se-Kabupaten Jeneponto
    Menteri Pertanian Janji akan Realisasikan Irigasi Perpipaan di Jeneponto, SYL: Petani Kita Tidak Boleh Miskin Lagi
    LBH Suara Panrita Keadilan Dukung LSM Gempa Indonesia Bongkar Penimbunan BBM Bersubsidi di SPBU Tarowang Jeneponto
    Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara Pilgub Selesai, KPU Jeneponto Temukan 15 Lembar Surat Suara Rusak
    KPU Jeneponto Gelar Simulasi Putungsura Pilkada 2024, Ini Tujuannya
    Debat Kandidat di Makassar, Paslon Bupati Paris-Islam Menakjubkan saat Sampaikan Closing Statemen
    Kampanye Akbar, Orasi Politik Paslon Paris - Islam Bikin Merinding Ribuan Pendukung PASMI Neteskan Air Mata
    Pastikan Penyaluran Bantuan Bibit Benih Padi Tidak Dipolitisasi, Dinas Pertanian Jeneponto Libatkan TNI-Polri dan Panwas
    Tak Banyak Umbar Janji, Paslon Bupati Jeneponto Paris - Islam: Rakyat Butuh Aksi Nyata Bukan Janji Manis
    Pj Bupati Jeneponto Jenguk Bayi yang Ditemukan di Semak-Semak, Junaedi Akui Luar Biasa Pelayanan RS Latopas
    LBH Suara Panrita Keadilan Dukung LSM Gempa Indonesia Bongkar Penimbunan BBM Bersubsidi di SPBU Tarowang Jeneponto
    KPU Jeneponto Serahkan Santunan Sebesar Rp.64 Juta untuk 10 Orang Penyelenggara Pemilu Lalu
    Jaringan Tim Paslon Nomor 2 Paris-Islam Makin Menguat, Dukungan Suara untuk PASMI Mendominasi di Tiap Desa dan Kelurahan

    Ikuti Kami